Liputan6.com, California : Hanya dalam waktu tiga bulan terakhir
sejumlah asteroid melayang dekat Bumi: Toutatis, "Iblis" Apophis, dan
2012 DA14. Tak ketinggalan meteorit yang
lolos dari atmosfer dan meledak di langit Kota Chelyabinsk, Rusia, yang
merusak ratusan bangunan dan melukai 1.200 orang. Membuktikan betapa
lemahnya pertahanan planet manusia.
Sejumlah ilmuwan pun
memutar otak untuk melindungi bumi dari hantaman batu angkasa. Salah
satunya, para ahli dari University of California, Santa Barbara, dan
California Polytechnic State University, San Luis Obispo, merancang
laser yang ditenagai energi matahari.
Laser itu diklaim bisa
mengenyahkan asteroid sebesar 2012 DA14 yang selama 60 menit melayang
dekat Bumi, dengan jarak terdekat berada di atas Indonesia pada Jumat
malam (15/2), atau Sabtu dini hari WIB. Kalau sampai menabrak, batu
angkasa itu akan menghasilkan ledakan ribuan kali lebih dahsyat dari bom
atom Hiroshima.
Sistem yang sama juga diklaim bisa menghancurkan asteroid yang 10 kali lebih besar.
Konsep yang diberi nama Directed Energy Solar Targeting of Asteroids an
exploRation atau DE-STAR diklaim merupakan cara yang realistis dalam
mitigasi ancaman potensial Bumi yang diakibatkan asteroid maupun komet.
DE-STAR dirancang untuk memanfaatkan kekuatan besar Matahari dan
mengubahnya menjadi sinar laser. Sinar ini bisa diarahkan ke asteroid
yang mengancam, menyingkirkan atau menghancurkannya, sebelum menyenggol
Bumi.
Mirip Star Trek
"Sistem ini mirip ide dari Film
Star Trek," kata Gary Hughes, dosen dari California Polytechnic State
University yang terlibat dalam penelitian, seperti dimuat Daily Mail,
Selasa (19/2/2013).
"Semua komponen dari sistem ini sudah ada,
meskipun tidak dalam skala yang dibutuhkan. Meningkatkan skala dari
komponen memang jadi tantangan, namun elemen dasarnya sudah ada saat
ini," tambah dia.
Selain menyingkirkan asteroid, DE-STAR
memiliki sejumlah manfaat potensial lainnya, termasuk untuk sistem
propulsi pesawat ruang angkasa.
Profesor Hughes dan fisikawan
UC Santa Barbara, Philip Lubin mengkalkukasi efektvitas DE-STAR dalam
berbagai ukuran, dari sebesar komputer biasa hingga berdiameter 6 mil
atau 9,6 km.
Mereka menemukan, makin besar sistemnya, makin luar biasa kemampuannya.
Misalnya, DE-STAR 2 yang dirancang berdiameter 100 meter, mirip dengan
ukuran Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bisa menyingkirkan
asteroid atau komet dari orbit mereka.
Namun, DE-STAR 4 yang
berdiameter 10 kilometer, atau 100 kali ukuran ISS, bisa mengirimkan
energi sebesar 1,4 megaton ke targetnya. Melenyapkan sebuah asteroid
sepanjang 500 meter dalam satu tahun. Hancur lebur!
Sistem ini
juga diklaim bisa mempercepat perjalanan antar planet, jauh lebih
efektif dari pendorong roket berbahan kimia saat ini.
Sementara, model yang terbesar, DE-STAR 6 diklaim bisa menjadi sumber
tenaga dan sistem propulsi pesawat luar angkasa yang melakukan
perjalanan antar-galaksi. "Bisa mendorong sebuah pesawat ruang angkasa
seberat 10 ton dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, yang
memungkinkan eksplorasi antar-bintang menjadi kenyataan tanpa menunggu
teknologi fiksi ilmiah," kata Profesor Lubin.
Harus Proaktif
Para peneliti mengklaim, kalkulasi mereka bukan sekedar angan-angan
atau mimpi. "Ini didasarkan pada analisis rinci, melalui perhitungan
yang solid, realistis untuk diwujudkan. Dan yang penting, itu
menggunakan teori dan teknologi yang tersedia saat ini," kata Profesor
Hughes.
Dia menambahkan, meski perlu perhatian dan
kehati-hatian dalam pengerjaannya, tak perlu keajaiban untuk
mewujudkannya. "Ada banyak asteroid besar dan komet yang melintasi orbit
Bumi. Beberapa di antaranya sangat berbahaya dan bisa menabrak," kata
dia.
Melihat sejarah masa lalu, musnahnya dinosaurus, yang dipicu jatuhnya asteroid harus jadi pelajaran. Agar manusia bertindak.
"Kita harus proaktif bukan reaktif dalam menghadapi ancaman," timpal
Profesor Lubin. "Menunduk dan bersembunyi saat menghadapi bencana bukan
pilihan bagi manusia modern."
Sabtu, 09 Maret 2013
Home »
asteroid
,
berita
,
matahari
» Duar! Laser Matahari Ini Akan Hancurkan Asteroid yang Dekati Bumi
0 komentar:
Posting Komentar