arisiblogger.blogspot.com

Blognya ilmu pengetahuan dan teknologi ^_^

blognyapengetahuan.wordpress.com

Jangan lupa kunjungi blog ku lainnya di blognyapengetahuan.wordpress.com

facebook.com/royalcooder

Kesuksesan selalu ada ditanganmu ^_^ tak peduli siapapun dirimu, semua kan tercapai dengan doa dan usaha.

Capai Mimpimu

Seberat apapun tantangan yang kau hadapi, percayalah mimpimu jauh lebih besar darinya ^_^

@AriSetiyawanID

Selamat datang di blog sederhanaku ^_^ semoga anda menemukan apa yang ingin anda ketahui ^_^

Minggu, 28 Juli 2013

Adaptasi

(L.Adaptare = menyesuaikan kepada, mecocokan diri) suatu proses penyesuaian  diri organisme terhadapa lingkungannya mencakup tiga jenis, yaitu :

1. Adaptasi Morfologis
Suatu jenis adaptasi yang menyangkut perubahan bentuk struktur tubuhnya disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Misalnya : ikan bergerak dengan sirip, karena alat gerak yang cocok untuk hidup diperairan adalah sirip, sedangkan hewan yang hidup didarat bergerak dengan kaki-kakinya. pada golongan tumbuhan yang hidup di rawa pantai, memiliki buah/biji yang sudah berakar sebelum jatuh kelumpur pantai agar dapat terus tumbuh dilingkungan tersebut, seperti golongan rhizopora (tumbuhan bakau).
Rhizopora mangle

2. Adaptasi Fisiologis
Suatu jenis adaptasi menyangkut perubahan kerja faal organ tubuh disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. misalnya : golongan amphibia semasa larva yang hidup diair bernapas dengan insang, sedangkan setelah dewasa hidup didarat bernafas dengan paru-paru. paru-oaru mengandung atau terdiri dari jutaan gelembung udara (alveoli) guna menampung oksigen yang dihisap dari udara luar lewat saluran pernafasan. alveoli yang berselaput tipis ini mengandung kapiler darah sehingga memudahkan difusi oksigen kedalam kapiler darah, lalu oksigen diikat haemoglobin (Hb) darah adalah Hb + O2 ---> HbO2 untuk diangkut keseluruh jaringan yang hidup.
Eceng gondok

Pada tanaman eceng gondok memiliki tangkai daun yang menggelembung berisi rongga udara untuk melancarkan penguapan disamping sebagai alat mengapung di air 
3. Adaptasi Tingkah Laku
Suatu jenis penyesuaian diri pada mahluk hidup yang ditunjukkan oleh perilakunya disebabkan oleh faktor lingkungan. contohnya perubahan warna tubuh bunglon terhadap warna lingkungan dimana ia berada; bunglon berwarna hijau jika berada di daun-daunan dan ia berwarna hitam keabu-abuan jika berada ditanah. contoh lainnya, lumba-lumba memiliki kebiasaan meloncat-loncat diatas permukaan air untuk menghirup udara, karena ia bernafas menggunakan paru-paru.
Lompatan Lumba-lumba

Difusi

(L. Diffundere = menyebar) suatu proses menyebarnya molekul-molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. proses menyebarnya molekul-molekul zat yang tidak terpengaruh oelh faktor konsentrasi larutan, tetapi hanya diperlukan energi pengaktifan saja disebut transpor aktif. Proses difusi dalam pengangkutan zat melalui membran sel terdapat dua jenis, yaitu :

1. Difusi Sederhana
Mekanisme pengkutan zat secara difusi sederhana adalah zat terangkut dari gradien/daerah yang konsentrasinya lebih tinggi ke gradien yang konsentrasinya lebh rendah dengan jumlah molekul terbatas.
Difusi sederhana

2. Difusi dengan fasilitas
Mekanisme pengangkutan zat secara digusi dengan fasilitas adalah zat tersalurkan melalui fasilitas tertentu seperti adanya pori-pori membran atau zat carier (zat pembawa). mekanisme pengangkutan hampir sama dengan difusi sederhana, hanya proses pengangkutannya dibantu oleh adanya protein pembawa sebagai zat karier atau ion tertentu (seperti ion Na) atau memanfaatkan zat penyusun membran sel (molekul lemak dan protein karier). protein karier memiliki perlekatan dengan molekul zat yang diangkutnya. cara-cara pengangkutannya dapat secara rotasi (berputar dengan molekul lemak yang menyusun membran sel), lewat pori-pori membran yang dibentuk oleh protein saluran.
Difusi dengan fasilitas

Struktur dan Anatomi Usus Halus


Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang ± 6 m. Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung. Usus halus memanjang dari pyloric sphincter lambung sampai sphincter ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terdiri atas tiga bagian , yaitu: duodenum, jejunum, ileum.
Organ Pencernaan

Duodenum, bagian terpendek (25cm), yang dimulai dari pyloric sphincter di perut sampai jejunum. Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas dan duodenal papilla, tempat bermuaranya pancreas dan kantung empedu. Empedu berfungsi mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Pankreas menghasilkan amilase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino/albumin dan polipeptida. Dinding usus halus mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar brunner yang berfungsi  memproduksi getah intestinum.

Letak Duodenum

Jejunum memiliki panjang antara 1,5 m – 1,75 m. Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer.

Usus penyerapan (ileum), panjangnya antara 0,75m – 3,5m terjadi penyerapan sari–sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan makanan dapat berjalan dengan baik. Dinding jonjot usus halus tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk menyerap zat hara. Terdapat sekitar 1000 mikrovili (gambar 3) dalam tiap sel. Dinding tersebut juga mengeluarkan mucus. Enzim pada mikrovili menghancurkan makanana menjadi partikel yang cukup kecil untuk diserap. Di dalam setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran limfa yang menyerap zat hara dari permukaan jonjot. Vena porta mengambil glukosa dan asam amino, sedangkan asam lemak dan gliserol masuk ke sel limfa.

Mikrovili

Lapisan usus halus (gambar 4) terdiri atas 4 lapisan yang sama dengan lambung, yaitu :

  1. Lapisan luar adalah membran selulosa, yaitu peritornium yang melapisi usus halus dengan erat.
  2. Lapisan otot polos terdiri atas 2 lapisan serabut, lapisan luar yang memanjang (longitudinal) dan lapisan dalam yang melingkar (serabut sirkuler). Kontraksi otot polos dan bentuk peristaltic usus yang turut serta dalam proses pencernaan mekanis, pencampuran makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan pergerakkan makanan sepanjang saluran pencernaan.. Diantara kedua lapisan serabut berotot terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus syaraf.
  3. Submukosa terdiri dari jaringan ikat yang mengandung syaraf otonom, yaitu plexus of meissner yang mengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari mukosa saluran pencernaan. Submukosa ini terdapat diantara otot sirkuler dan lapisan mukosa. Dinding submukosa terdiri atas jaringan alveolar dan berisi banyak pembuluh darah, sel limfe, kelenjar, dan pleksus syaraf yang disebut plexus of meissner. Pada duodenum terdapat kelenjar blunner yang berfungsi untuk melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam. Sistem kerjanya adalah kelenjar blunner akan mengeluarkan sekret cairan kental alkali.
  4. Mukosa dalam terdiri dari epitel selapis kolumner goblet yang mensekresi getah usus halus (intestinal juice). Intestinal juice merupakan kombinasi cairan yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar usus (glandula intestinalis) dari duodenum, jejunum, dan ileum. Produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan enterokrinin. Pada lapisan ini terdapat vili (gambar 3) yang merupakan tonjolan dari plica circularis (lipatan yang terjadi antara mukosa dengan submukosa). Lipatan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan absorpsi serta memberi kesempatan lebih lama pada getah cerna untuk bekerja pada makanan. Lapisan mukosa berisi banyak lipatan Lieberkuhn yang bermuara di atas permukaan, di tengah-tengah villi. Lipatan Lieberkuhn diselaputi oleh epithelium silinder.

Mengenal Lebih Jauh Bakteri Salmonella

Anda pernah mengalami kondisi kurang mengenakkan selepas mengkonsumsi makanan? Jika iya, boleh jadi Anda sedang terserang bakteri salmonella. Bakteri yang satu ini memang paling banyak dijumpai pada makanan. Bakteri salmonella ini merupakan bagian dari genus enterobakteria gram-negatif yang memiliki bentuk seperti tingkat. Salmonella ini menjadi bakter yang memicu sejumlah penyakit seperti foodborne, tifoid, paratifod dan masih banyak lagi lainnya. Jenis-jenis bakteri salmonella ini mampu bergerak leluasa dan kemudian menghasilkan hydrogen sulfide yang beracun. Nama “salmonella” melekat pada bakteri ini berkat inisiatif tokoh bernama Daniel Edward Salmon, seorang ahli patologi dari Amerika Serikat.


Biang FoodBorne Diseases

Bakteri salmonella
diketahui merupakan penyebab utama penyakit yang penyebarannya melalui medium makanan atau dikenal dengan istilah Foodborne diseases. Hal inilah yang membuat stereotif salmonella sebagai penyebab penyakait pada sistem pencernaan semakin kuat. Penyakit yang disebabkan bakteri salmonella dikenal dengan istilah salmonellosis. Penyakit ini ditandai dengan berbagai gejala antara lain diare, demam dalam jangka waktu 8 hingga 72 jam, kram pada perut, sakit kepala, muntah-muntah dan merasa mual yang berkepanjangan.

Terkait dengan sifatnya yang memicu penyakit, bakteri salmonella ini dibagi ke dalam berbagai jenis. Salah satu yang cukup berbahaya dan menjadi biang penyebab penyakit tipus adalah bakteri salmonella typhi. Bakteri ini menginvasi pembuluh darah dan juga gastroenteritis yang dikarenakan keracunan makanan atau intoksikasi. Adapun gejala umum dari penyakit tipus ini antara lain demam, perasaan mual yang kuat dan sering muntah. Penyakit tipus ini tidak bisa diremehkan sebab penderita bisa saja berujung pada kematian. Karenanya, penting bagi kita untuk menjaga diri dari bakteri salmonella. 
Cara sederhana untuk terhidar dari mikroba merugikan ini adalah dengan rajin mencuci tangan serta menjaga higenitas makanan yang dikonsumsi. Perlu diketahui, bakteri salmonella ini bisa dijumpai dalam berbagai jenis makanan. Bukan hanya yang telah diolah tetapi juga makanan yang masih mentah. Salmonella ini sering sekali dijumpai pada daging mentah dan juga sayur dan buah yang masih dalam keadaan segar. Selain itu, berdasarkan penjelasan para ahli, bakteri salmonella ini ternyata juga bisa menjangkiti binatang peliharaan Anda. Oleh karena itu, higenitas semua komponen mulai dari makanan hingga lingkungan sekitar Anda perlu diperketat agar terhindar dari bakteri jahat ini.

Mengurai Proses Reproduksi Virus

Virus merupakan makhluk mikroskopis yang hanya bisa menjalankan aktifitasnya sebagai makhluk hidup jika ia berada di dalam wilayah inangnya. Virus memang parasit yang hidup dengan cara menginfeksi sel organisme lainnya. Oleh karena sifat ini maka banyak yang tidak memiliki menamai virus dengan organisme sebab ia melakukan aktifitas makhluk hidup secara terbatas. Salah satu aktifitas makhluk hidup yang juga dilakukan oleh virus adalah kegiatan reproduksi. Kegiatan tersebut hanya bisa terjadi apabila ia berada di dalam jaringan makhluk hidup atau inangnya. Cara reproduksi virus sendiri dikenal dengan istilah replikasi atau proliferasi. Terkait prosesnya, reproduksi tersebut dibagi ke dalam dua jenis yakni daur litik dan daur lisogenik.

Daur Litik

Reproduksi virus melalui daur litik ini melibatkan serangkaian proses atau fase antara lain fase adsorpsi dan infeksi, fase replikasi atau sintesis dan kemudian fase pembebasan virus fag-fag yang baru atau dikenal dengan istilah fase lisis.
  1. Fase adsorbs atau infeksi adalah tahapan dimana virus melekatkan diri pda sel atau jaringan yang hendak diinfeksi. Ia menempel pada dinding yang titik lengketnya dikenal dengan istilah receptor spot. Virus ini dengan caranya akan merusak dinding sel dan kemudian mulai menginfeksi ke dalam. Selanjutnya ia mulai merusak dan mengendalikan DNA dari sel yang diinfeksi tersebut.
  2. Memasuki fase replikasi, virus yang telah mengendalikan DNA sel infektan tersebut akan mulai memakai DNA yang diinfeksinya untuk membentuk selubung protein. Selanjutnya aia kana mmebentuk ratusan molekul DNA yang baru.
  3. Terakhir adalah fase lisis atau pembebasan. Pada tahapan ini sel yang terinfeksi tersebut akan pecah dan virus-virus baru yang terbentuk akan keluar. Jumlahnya bisa mencapai hampir 200 per sel. Ketiga fase infeksi ini bisa mencapai durasi 20 menit saja!

Daur Lisogenik

Cara reproduksi virus yang satu ini terlaksana melalui 3 fase yakni:
  1. Fase adsorpsi dan infeksi. Virus menempel pada sel yang hendak dirusak dan kemudian ia akan melakukan penetrasi dan mengeluarkan DNA sel tersebut.
  2. Fase Penggabungan. DNA virus dan DNA sel yang diinfeksi tadi akan bersatu dan membentuk apa yang dikenal dengan istilah profag. Dalam bentuk ini, sebagian besar sel dikunci agar tidak aktif.
  3. Fase Pembelahan. Tahapan ini adalah masa di mana DNA virus yang bergabung bersama DNA sel dan menjadi profag akan membelah secara terus menerus dan melahirkan virus-virus baru yang dikenal dengan istilah fag.

Menelusuri Sejarah Penemuan Virus

Sejarah penemuan virus merupakan serangkaian proses yang panjang. Jadi tidak sama seperti konsep penemuan lainnya, berbicara soal virus, kita harus memasukkan sejumlah nama tokoh yang memang berjasa dalam proses penemuan virus itu sendiri. Siapa saja? Yang berada di ururtan pertama adalah tokoh bernama Adolf Meyer yang berkebangsaan Jerman. Di tahun 1883, ia tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut fenomena yang terjadi pada daun tembakau. Ia mengamati pada daun tersebut terdapat bintik-bintik berwarna kuning. Saat itu, Adolf Meyer menyimpulkan bahwa penyebab gejala pada daun tembakau tersebut adalah organisme yang ukurannya jaug lebih kecil lagi dari bakteri.

Berlanjut pada tahun berikutnya, tepatnya 1892, seorang tokoh bernama Dimitri Ivanowsky yang berasal dari Rusia secara serius mengamati getah pada daun tembakau. Ia mendapati fakta bahwa getah tersebut, meski telah disaring, masih bisa menjadi penyebab penyakit yang di kemudian hari dikenal dengan nama Mosaik. Dimitri kemudian menyimpulkan dua kemungkinan. Pertama, bakteri yang diduganya menjadi penyebab penyakit pada tembakau memproduksi toksin dalam ukuran yang sangat kecil sehingga tidak bisa terfilter saringan. Kemungkinan kedua adalah adanya organisme selain bakteri dalam ukuran yang sangat kecil. Kemungkinan pertama tadi kemudian tereliminasi berdasarkan hasil penelitian lanjutan seorang tokoh bernama Martinus Beijerinck. Ia menemukan fakta bahwa getah daun tembakau tadi tidak kehilangan kemampuannya menyebar penyakit setelah ia disaring. Martinus kemudian menyimpulkan bahwa patogen mosaic pada tembakau bukanlah disebabkan oleh bakteri melainkan suatu faktor yang saat itu ia namai Cotagium Vivum Fludium, yakni cairan yang berpotensi membawa penyakit.

Sejarah penemuan virus kemudian berlanjut pada fenomena lainnya, yakni pada tahun 1898, tokoh bernama Forsch dan Loeffler menemukan penyakit pada sapi yang mereka yakini tidak disebabkan oleh organisme yang bisa menembus fikter yang mampu menyaring bakteri. Kedua tokoh tersebut belum mengetahui bahwa penyebabnya adalah virus. Baru pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley yang berasal dari Amerika Serikat berhasil menemukan partikel yang menjadi penyebab penyakit mosaic pda tanaman tembakau. Wendell kemudian mengkristalkan organisme mikroskopik tersebut yang ia namai Virus Mosaik Tembakau.

Partikel yang ditemukan Wendell tersebut merupakan virus pertama yang ditemukan di dunia. Jadi, meseki keberadaan virus ini telah diketahui jauh sebelum Wendell, namun bisa dikatakan penemu virus yang pertama kali tetaplah Wendell. Selain menandai sejarah penemuan virus, si penyebab penyakit mozaik tersebut juga dikenal sebagai virus yang berhasil divisualisasikan untuk pertama kalinya dengan menggunakan mikroskop elektron.

Memahami Pengertian Dan Contoh Metamorfosis Sempurna

contoh metamorfosis sempurna
Metamorfosis secara sederhana diartikan sebagai proses biologis yang menandai perkembangan pada hewan dimana proses tersebut melibatkan perubahan penampilan secara fisik maupun struktur organ setelah fase kelahiran ataupun penetasan. Perubahan yang terlihat pada proses metamorphosis hewan disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel juga differensiasi sel tersebut dengan cara yang radikal dan dinamik. Metamorfosis ini dibagi ke dalam dua bagian yakni metamorphosis sempurna dan juga metamorfosis yang tidak sempurna. Pada artikel ini, yang akan dijabarkan lebih lanjut adalah metamorfosis sempurna beserta contohnya. Simak uraian berikut.

Apa itu metamorfosis sempurna?

Metamorfosis sempurna merupakan jenis perubahan hewan yang melalui 4 tahapan pertumbuhan dan perubahan, yakni: Telur ---> Larva --> Pupa --> Dewasa. Metamorfosis ini disebut juga dengan istilah holometabola atau holometabolisme. Adapun contoh hewan yang dikategorikan mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu juga katak.

Pada kupu-kupu, sebelum menjadi serangga cantik dan menawan, ia terlebih dahulu harus melalui serangkaian fase perubahan yang dimulai dari telur yang kemudian menetas dan menjadi larva. Pada umumnya larva tersebut, seiring perkembangannya, mengalami 4 transformasi warna mulai dari hitam dengan campuran warna kuning, kemudian kuning dengan campuran warna putih, kemudian selanjutnya menjadi telur dengan warna biru yang pekat dan terakhir menjadi warna hitam atau dan juga terkadang kuning. Proses perubahan warna telur ini dikenal dengan nama molting atau perubahan yang mencakup warna juga bentuk fisik.

Metamorfosis sempurna pada kupu-kupu kemudian berlanjut. Larva tersebut tak hanya mengalami perubahan warna tetapi juga perubahan bentuk fisik atau ukuran. Seiring perumbuhannya larva tersebut akan semakin besar dan terus berkembang menjadi instar sebellum kemudian menjadi apa yang disebut dengan nama pupa. Pada tahapan pupa inilah proses pembentukan susunan kerangka hewan dewasa terjadi. Setelah beberapa saat maka pupa pun menjelma menjadi kupu-kupu cantik yang kita kenal selama ini.

Contoh lain metamorfosis sempurna adalah katak. Ia juga dimulai dari telur yang setelah memakan waktu kurang lebih sepuluh hari, telur katak tersebut akan bertransformasi menjadi apa yang disebut dengan berudu. Berudu ini seperti ikan kecil berwarna hitam yang memiliki struktur tubuh yang belum sempurna. Meski demikian, pada usia dua hari, berudu tersebut akan memiliki insang yang digunakannya untung bernafas. Menginjak usia kurang lebih 3 minggu, insang pada berudu secara alamiah akan hilang sebab tertutup oleh kulit yang tumbuh. Memasuki umur delapan minggu, pada berudu akan dijumpai kaki belakang yang mulai tumbuh. Selanjutnya, saat kaki belakang telah besarm baru kemudian kaki depan perlahan muncul sampai akhirnya tumbuh secara terus menerus hingga berudu mencapai usia kira-kira dua belas minggu. Selanjutnya, pada berudu juga akan muncul ekor yang terlihat pendek. Selanjytnya, berudu juga akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan secara perlahan menjelma menjadi katak yang dewasa dengan struktur badan yang sempurna.

Sistem Respirasi Pada Tumbuhan

respirasi pada tumbuhan
Dalam kehidupan sehari-hari, respirasi sering disamakan dengan proses pernapasan. Hal ini tidak sepenuhnya benar sebab proses respirasi mencakup hal yang lebih kompleks ketimbang pernapasan. Namun demikian, apa yang terjadi dalam proses pernapasan tercakup dalam respirasi. Semua makhluk hidup melakukan respirasi, termasuk tumbuhan. Hanya saja respirasi pada tumbuhan tersebut tidak bisa diamati seperti manusia atau hewan. Mereka melakukan respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan nama stomata atau mulut daun. Melaui stomata, tumbuhan menyerap oksigen atau O2. Tumbuhan bisa melakukan dua jenis respirasi sekaligus yakni aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob, terjadi proses pembakaran atau oksidasi glukosa secara sempurna dan akan menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP. Sementara itu pada saat kurang oksigen, tumbuhan akan melakukan respirasi anaerob yang hanya akan menghasilkan energi dalam jumlah yang sedikit yakni 2 ATP saja.

Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya memerlukan oksigen, meski dalam keadaan tertentu, keberadaan okisigen tak lagi dibutuhkan (terutama pada tumbuhan yang tak berklorofil). Tujuan respirasi tumbuhan sama halnya dengan tujuan makhluk hidup lainnya. Respirasi dilakukan untuk mendapatkan energi. Tumbuhan yang bernapas dengan sistem anaerob, akan mendapatkan energi. Caranya dengan mengurai sejumlah bahan tertentu di tempat mereka hidup. Sedangkan pada pernapasan aerob, akan dihasilkan karbon dioksida juga uap air yang kemudian akan dikeluarkan melalui tubuh tumbuhan dengan sistem difusi. Semua gas yang keluar dan masuk tersebut melewati stomata yang terletak pada permukaan daun tumbuhan juga inti sel yang ada pada batang tumbuhan. Pada kondisi tertentu, akar tanaman juga merupakan tempat keluar masuknya gas. Terutama bagi tanaman yang tumbuh di rawa.

Respirasi pada tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah memiliki perbedaan yang mendasar. Apa saja? berikut uraiannya.

 
 Respirasi pada tumbuhan tingkan tinggi. Prosesnya berlangsung sevara aerob dimana pada pernapasan tersebut terdapat pembebasan energi dari sari-sari makanan pada bagian dalam sel tubuh tumbuhan yang dilakukan dengan cara oksidasi secara biologis. Oksidasi sendiri merupakan proses reaksi di antara sari makanan dengan oksgen yang pada akhirnya akan menghasilkan CO2 atau karbondioksida, energi dan juga H20. Reaksi tersebut merupakan jenis rekasi enzimatis yang memiliki peran sebagai katalisator. Energi yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut akan digunakan dalam proses pertumbuhan, pengangkutan mineral, pembentukan protein, proses fotosintesis dan masih banyak lagi lainnya.

Pernapasan pada tumbuhan tingkat rendah bisa terjadi dengan dua cara yakni aerob dan juga anaerob. Respirasi anaerob yang biasanya disebut juga dengan fermentasi yakni suatu proses pengubahan suatu senyawa utama menjadi senyawa lanjutan dengan menggunakan bantuan enzim. Proses ini bisa kita jumpai pada pembentukan alhokol yang awalnya merupakan glukosa. Respirasi pada tumbuhan tak sempurna ini juga bisa dijumpai pada pembentukan tempe.

Perbedaan Respirasi Aerob Dan Anaerob


Secara kompleks, respirasi diartikan sebagai sebuah proses pergerakan atau mobilisasi energi oleh makhluk hidup dengan cara memecah senyawa dengan ebergi tinggi yakni SET yang akan digunakan sebagai penyokong aktifitas dalam keseharian makhluk hidup tersebur. Kegiatan respirasi ini berlangsung pada semua makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan maupun manusia. Secara umum, dalam ilmu biologi dikenal ada dua jenis respirasi. Pembedaannya didasarkan pada keterlibatan oksigen di dalam proses tersebut. Adapun yang dimaksud adalah respirasi aerob dan respirasi anaerob.

Respirasi Aerob

Secara sederhana, respirasi yang satu ini diartikan sebagai sebuah reaksi katabolisme yang memerlukan suasana aerobic dengan demikian dalam prosesnya keberadaan oksigen sangat dibutuhkan. Hasil dari reaksi ini adalah energi dengan jumlah yang besar.
Energi tersebut disimpan dalam bentuk energi kimiawi yang dikenal dengan kode ATP. Energi ATP ini akan digunakan oleh sel di dalam tubuh makhluk hidup untuk menunjang beberapa hal seperti pertumbuhan, gerak, transportasi, reproduksi dan kegiatan lainnya. Secara sederhana, rumus yang menggambarkan respirasi aerob adalah C6H12 + 6O2 = 6CO2 + 6H20.

Respirasi aerob ini dibagi ke dalam 3 tahapan, yang secara berturut-turut mencakup:
  1. Glikolisis, yakni proses pemecahan molekul c6 atau glukosa menjadi senyawa bernama asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3.
  2. Siklus krebs, yakni reaksi CoA atau molekul asetil yang akan menghasilkan oksalosetat dan juga asam sitrat.
  3. Transpor electron, yakni reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang pada akhirnya menghasilkan H2O juga energi berupa ATP.
Respirasi Anaerob

Yakni pernapasan yang tidak memerlukan oksigen atau o2. Respirasi yang satu ini terjadi pada bagian sitoplasma dan tujuannya untuk mengurai senyawa organik. Tidak seperti respirasi aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sejumlah energi yang jauh lebih kecil yakni 2 ATP. Proses respirasi anaerob ini bisa dijumpai pada reaksi fermentasi juga pernapasan intra-molekul. Jika pada reaksi aerob, terdapat pembebasan CO2 juga H2O secara sempurna, maka pada respirasi anaerob glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan juga CO2. Pada respirasi anaerob ini pula , hodrogen bergabung bersama sejumlah komponen yakni asam piruvat, asetaldehida yang kemudian membentuk asam laktat juga etanol. Sementara itu pada respirasi aerob, hydrogen yang dibebaskan justru akan bergabung bersama dengan 02 dan pada akhirnya membentuk H2O

Jika didata secara detil, maka perbedaan respirasi aerob dan anaerob bisa dilihat pada list berikut:
  1. Respirasi Aerob: Memerlukan oksigen, prosesnya terjadi di dalam matriks mitokondria, respirasi ini bertujuan untuk memecah senyawa organik ke an-organik, menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP.
  2. Respirasi Anaerob: tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam prosesnya, berlangsung di dalam sitoplasma, tujuannya untuk mengurai senyawa organik, hasil akhirnya berupa energi tapi dalam jumlah yang sedikit yakni 2 ATP.

Reaksi Dan Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan


proses fotosintesis
Fotosintesis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan synthesis. Foto sendiri diartikan sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata yang bermakna menggabungkan atau penggabungan. Kata fotosintesis sering digunakan dala lingkup kajian ilmu biologi. Apa sebenarnya fotosintesis tersebut? Secara sederhana, ia bisa diartikan sebagai proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan berwarna hijau dengan melibatkan cahaya matahari di dalamnya. Selain matahari, proses fotosintesis ini juga melibatkan beberapa enzim. Proses fotosintesis ini biasa dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis alga dan juga bakteri dalam rangka menghasilkan energi yang akan digunakan dalam berbagai aktifitas. Energi tersebut biasa juga disebut dengan nutrisi.

Daun pada tumbuhan memiliki fungsi utama yakni sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Sebenarnya, fotosintesis tak hanya penting bagi tumbuhan tetapi juga bagi semua makhluk hidup yang menghuni bumi. Mengapa? Sebab oksigen yang ada di bumi ini sebagian besar diproduksi oleh tumbuhan. Hal inilah yang menjadikan pepohonan sering dijuluki paru-paru planet bumi. Organisme yang melakukan proses fotosintesis dikenal dengan nama fototrof. Fotosintesis sebenarnya merupakan salah satu cara asimilasi karbon sebab pada proses fotosintesis , karbon bebas kemudian diikat sehingga menjadi gula.

Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut kemudian akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:


6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan, terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. pada bagian ini terdapat kurang lebih setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung.

Proses fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa ahli. Masih ada banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini kompleks? Sebab ia melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia dan juga fisika. Organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya pada bagian stomata atau mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu reakasi gelap adalah proses fotosintesis yang tidak lagi melibatkan cahaya tetapi hanya karbondioksida.

Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan electron.

 
Sementara itu, apa yang dimaksud dengan reaksi gelap adalah proses dimana ATP dan juga NADPH yang dihasilkan dalam proses sebelumnya kemudian menghasilkan sejumlah proses atau reaksi biokimia.Pada tumbuhan sendiri, reaksi biokimia ini akan terjadi siklus calvin dimana karbondioksida akan diikat dengan tujuan membentuk ribose dan lebih lanjut akan menjadi glukosa. Reaksi ini tidak bergantung pada ada atau tidaknya cahaya matahari.

Laju proses fotosintesis pada tumbuhan bisa berlangsung dengan laju maksimal jika unsur-unsur pendukungnya terpenuhi yakni antara lain: cahaya, konsentrasi karbondiosida, suhu, kadar air, jumlah fotosintet atau hasil fotosintesis dan kemudian tahap pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Pengertian Dan Contoh Simbiosis Mutualisme

Contoh Simbiosis Mutualisme
Dalam sebuah ekosistem, salah satu komponen yang penting adalah mahluk hidup, baik itu manusia, hewan dan juga tumbuhan. Ekosistem yang seimbang selalu ditandai dengan interaksi antara makhluk hidup dan juga lingkungan. Salah satu bentuk interaksi di antara makhluk hidup disebut dengan simbiosis. Secara harfiah simbiosis sendiri berasal dari penggabungan dua kata Yunani yakni Sym dan juga biosis. Sym sendiri berarti “dengan” sedangkan Biosis diartikan “kehidupan”. Secara utuh dan sederhana, simbiosis diartikan sebagai pola interaksi yang erat di antara organisme dengan spesies yang berbeda atau berlainan jenisnya. Meski berbeda, namun organisme tersebut terikat dan terkait serta tetap hidup berdampingan. Ada beragam jenis simbiosis. Salah satunya adalah simbiosis mutualisme. Apa itu simbiosis mutualisme dan apa saja contoh simbiosis mutualisme tersebut? Berikut uraiannya.

Simbiosis mutualisme merupakan pola interaksi atau hubungan antara dua organisme dengan jenis yang berbeda dimana keduanya mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Jenis simbiosis yang satu ini bisa kita jumpai di lingkungan kita sehari-hari. Salah satu contoh simbiosis mutualisme adalah pola hubungan antara sapi dengan burung jalak. Jika Anda perhatikan, di sawah-sawah, kerbau yang biasanya digunakan untuk membajak dihinggapi oleh burung jalak. Burung tersebut kemudian mematuk-matuk kulit si kerbau. Sang kerbau tidak terganggu sebab si burung jalak mematuki kutu-kutu yang menempel pada kulit kerbau. Dengan demikian, keduanya diuntungkan. Burung jalak memperoleh makanan sedangkan kerbau jauh dari serangan gatal kutu pada kulitnya.

Contoh simbiosis mutualisme lainnya adalah pola interaksi antara bunga dan lebah. Lebah memperoleh madu yang manis dan menyehatkan dengan cara menyerap sari dari kelopak bunga yang memang manis. Dan dengan kegiatan menghisap sari tersebut sebenarnya lebah tak hanya untung tetapi juga membantu sang bunga melakukan kegiatan reproduksi yakni proses penyerbukan. Lebah yang menghisap nectar bunga akan membawa serbuk sari dari bunga yang satu ke bunga lainnya sehingga terjadilah proses penyerbukan secara alamiah. Selain lebah, kupu-kupu juga membentuk simbiosis yang saling menguntungkan dengan bunga. Polanya sama dengan lebah.
Contoh simbiosis mutualisme lainnya adalah hubungan antara alga dan juga ganggang jenis tertentu dimana interaksi keduanya menghasilkan likenes. Contoh lainnya adalah hubungan antara Protozoa Mixotricha paradoxa dengan jenis rayap bernama Mastotermes darwiniensis dimana keduanya saling untung. Di banyak artikel, kita kadang menjumpai pola hubungan antara ikan remora dan ikan hiu dikategorikan sebagai simbiosis mutualisme padahal sebenarnya hanya ikan remora yang diuntungkan. Diketahui bahwa ikan kecil tersebut suka mengekor dan berenang di dekat ikan hiu sebab ia mengkonsumsi sisa makanan ikan hiu. Keberadaan ikan remora tidak menguntungkan ikan hiu tetapi juga tidak merugikan baginya. Dengan demikian, ia tidak tepat dimasukkan sebagai contoh simbiosis mutualisme dimana keuntungan kedua pihak merupakan poin utama.

Memahami Sistem Peredaran Darah Pada Hewan


sistem peredaran darah hewan
Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak ataukah tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan proses metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan materi tersebut, tubuh organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi, dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh diedarkan. Sistem ini menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Apakah berbeda dengan sistem peredaran darah manusia? Simak uraian berikut ini.

Sisitem peredara darah atau sistem sirkulasi memiliki fungsi antara lain menjamin keberlangsungan kebutuhan rubuh terhadap nutrient juga oksigen, sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil sisa proses metabolisme, sebagai pengatur suhu di dalam tubuh serta menstabilkan tekanan dari dalam. Sistem peredaran darah pada hewan memiliki bentuk yang variatif, tergantung pada tingkatan kesempurnaan tubuh hewan tersebut. Misalnya saja pada protozoa bersilia, ia mengadakan sirkulasi tubuhnya dengan menggunakan sebuah organel bernama khoanosit. Sementara itu organisme bernama Coelentrata , ia melakukan sirkulasi dengan mengalirkan cairan menggunakan saluran yang khusus dan terdapat pada gastrovaskuler dengan silia.

Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem peredaran darah terbuka, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Hal ini akan berakibat pada aktifitas metabolisme yang ikut terbatas. Contoh hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah terbuka ini adalah molusca juga artropoda. Lebih spesifik lagi, contoh hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah cacing juga serangga seperti belalang dan lain-lain.


Sementara itu, sistem peredaran darah tertutup adalah sistem dimana jantung akan memompa darah secara kontinyu atau terus menerus sehingga kemudian tekanan yang didapatkan tetap stabil dan mendorong darah lebih kuat, keluar dari pembuluh darah dan memasuki organ jantung dengan kecepatan yang baik. Secara umum, dalam sistem peredaran darah tertutup, darah akan mengalir mulai dari jantung menuju ke wilayah pembuluh kapiler dan kembali lagi pada organ jantung si hewan. Sistem peredaran darah tertutup ini mempunyai sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka, di antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan dalam pembuluh darah hewan juga ikut stabil. Adapun hewan yang memiliki sisitem peredaran darah tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga burung.

Jnis-Jenis Bakteri Yang Menguntungkan

bakteri yang menguntungkan
Bakteri merupakan salah satu jenis organisme yang tidak mempunyai inti sel selayaknya organisme lainnya. Ia masuk ke dalam kelompok prokariota dengan ukuran yang sangat kecil . Untuk melihat keberadaan bakteri ini, manusia mutlak memerlukan alat pembesar berupa mikroskop. Sebagai sel prokariot, bakteri memiliki struktur yang teramat sangat sederhana. Ia hanya terdiri atas kerangka sel dan juga organel-organel semisal mitokondria juga kloroplas. Bakteri bisa dijumpai di semua tempat. Misalnya di udara, air, tanah dan tempat lainnya. Selama ini bakteri selalu identik dengan penyakit. Memang ada beberapa jenis organisme ini yang bisa menyebabkan infeksi juga penyakit. Meski demikian, sesungguhnya terdapat juga beragam jenis bakteri yang menguntungkan. Tak percaya? Simak uaraian berikut ini.

Bakteri yang bermanfaat secara umum dipergunakan dalam berbagai bidang seperti lingkungan, pangan, industri maupun pengobatan. Misalnya saja bakteri sporafit, ia berperan penting dalam menguraikan jasad makhluk hidup yang telah mati juga sisa atau kotoran dari organisme lainnya di dunia ini. Bakteri tersebut bekerja dengancara mengurai karbohidrat, protein juga komponen senyawa lainnya agar menjadi senyawa amoniak, CO2 maupun komponen senyawa lainnya yang lebih sederhana dari asalnya. Jenis bakteri saporafit atau bakteri pengurai antara lain proteus juga clostridium.
Bakteri yang menguntungkan lainnya adalah bakteri yang digolongkan ke dalam kelompok nitrifikasi, yakni kelompok bakteri yang memiliki kemampuan untuk menyusuk sejumlah senyawa nitrat yang secara umum berlangsung di dalam tanah. Bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini memiliki sifat kemolitotrof. Di dalam pertanian, keberadaan bakteri ini tentu menguntungkan sebab nitrat yang ia hasilkan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas tanaman. Adapun bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain Pseudomonas stutzeri, paracoccus denitrificans, Pseudomonas aeruginosa dan lain-lain. Selain bakteri ini, ada pula kelompok bakteri yang diberi nama bakteri nitrogen. Bakteri ini juga menguntungkan petani sebab ia mampu mengikat nitrogen yang ada di udara dan menyimpannya di akar sehingga tanaman akan semakin subur. Jenis bakteri nitrat ini antara lain bakteri rhizobium, sinorhizobium, mesorhizobium dan lain-lain.

Sementara itu, dalam bidang pangan, terdapat beberapa bakteri yang berperan dalam proses pengolahan beberapa jenis makanan. Umumnya, makanan yang dihasilkan dengan campur tangan bakteri akan memiliki daya tahan yang ganda serta rasa yang khas. Adapun bakteri yang dimaksud antara lain:
  1. Lactobacillus Bulgaricus juga Streptococcus thermophillus yang dicampur bersama susu dan menghasilkan yoghurt.
  2. Bakteri acetobacter bisa diolah menjadi cuka.
  3. Bbakteri acetobacter xylium digunakan dalam proses pembuatan kuliner nata de coco.
  4. bakteri Streptococcus lactis yang dicampur dengan susu dan menghasilkan mentega.
  5. Lactobacillus sp. yang dicampur dengan ikan atau udang akan menghasilkan terasi.
  6. Lactobacillus sp. yang dicampur dengan buah akan menghasilkan asinan buah.
  7. Pediococcus cerevisiae yang dicampur dengan daging akan menghasilkan sosis.
  8. Lactobacillus bulgaricus juga Streptococcus lactis yang dicampur dengan susu akan menghasilkan kefir.
Sementara itu, bakteri yang menguntungkan dalam bidang kesehatan antara lain:
  1. Bakteri Streptomyces griseus bisa menghasilkan antibiotik streptomycin.
  2. Bakteri Streptomyces aureofaciens bisa menghasilkan antibiotik jenis tetracycline.
  3. Bakteri Streptomyces venezuelae bisa menghasilkan antibiotic jenis chloramphenicol.
  4. Bakteri Penicillium bisa menghasilkan antibiotic jenis penisilin.
  5. Bakteri jenis Bacillus polymyxa bisa menghasilkan sejenis antibiotic bernama polymixin.
Masih ada banyak jenis bakteri yang menguntungkan lainnya. Misalnya saja bakteri yang hidup di organ pencernaan manusia yang bisa membantu proses pencernaan makanan yang kita konsumsi. Misalnya saja jenis bakteri E.coli yang bisa membantu pembusukan makanan juga mampu menghasilkan vitamin jenis K yang sangat penting dalam proses pembekuan darah jika terjadi luka.

Memahami Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

sistem peredaran darah pada manusia
Memahami sistem peredaran darah pada manusia tidaklah mudah. Sebab melibatkan multi-organ yang secara sistemik memindahkan suatu zat dari sel yang satu ke sel yang lainnya. Sistem peredaran darah pada manusia ini disebut juga dengan sistem kardiovaskular. Ia juga berperan sebagai penopang stabilnya pH juga suhu di dalam tubuh, poin ini lebih detil ada pada bagian homeostasis. Adapun peredaran darah pada manusia ini dilaksanakan oleh sel darah melalui pembuluh darah tentunya. Karenanya kadang juga disebut peredaran darah yang tertutup. Peredaran darah pada manusia ini dibagi atas dua yakni peredaran darah besar atau sistemik dan peredaran darah kecil atau dikenal dengan istilah pulmonal.

Pada sistem peredaran besar atau sistemik, darah besar memulai perjalanannya dari jantung tepatnya pada bagian aorta menuju pada bagian tubuh lainnyaa bagik itu bagian tubuh atas maupun bagian tubuh bawah manusia. Dengan menggunakan pembuluh atau arteri, darah yang kaya unsur oksigen akan berjalan dan menyebar menuju semua sistem organ. Oleh sebab itu, peredaran darah yang satu ini disebut peredaran darah besar. Adapun urutan perjalanannya sebagai berikut. 


Sementara itu, peredaran darah kecil atau pulmonal adalah sistem peredaran darah pada manusia yang memuat darah kotor dan diangkut oleh arteri pulmonalis mulai dari serambi bagian kanan ke organ paru-paru. Di dalam paru-paru akan berlangsung suatu kegiatan “pembersihan” sehingga pada akhirnya darah yang telah bersih akan diangkut keluar dari paru-paru menggunakan vena pulmonalis dan menuju ke jantung tepatnya pada bagian bilik kiri. Adapun rute dari sistem peredaran darah kecil ini bisa dilihat pada gambar berikut.

Sistem peredaran darah pada manusia dikerjakan oleh beberapa komponen yang ada di dalam tubuh manusia itu sendiri, antara lain darah, pembuluh darah dan juga jantung. Ketiga komponen ini mempunyai fungsinya masing-masing. Pertanyaannya sekarang, mengapa darah harus diedarkan? Alasannya tak lain adalah karena darah mengandung sari-sari makanan juga oksigen. Darah juga merupakan penstabil temperature tubuh manusia. Ia juga berperan penting dalam mengedarkan cairan. Air tersebut sangat dibutuhkan tubuh dalam prosedur reaksi enzimatis dalam rangka memelihara tekanan osmosis tubuh manusia. Fungsi lain darah adalah sebagai sarana transportasi yang mengedarkan getah bening. Ia juga menghindarkan tubuh manusia dari infeksi sebab ia membentuk antibody yakni sel darah putuh juga sel untuk menutup luka agar tidak terkontaminasi mikroba. Fungsi darah lainnya adalah untuk mengatus tingkat keseimbangan asam basa atau Hb di dalam tubuh manusia.

Sistem peredaran darah pada manusia
juga tidak bisa lepas dari organ jantung dan juga pembuluh darah. Jantung terdapat pda bagian rongga pada dada dan tepat di atas diafragma. Ia terdiri ata beberapa bagian anatara lain pembungkus jantung, miokardium, pembatas ruang pada jantung dan lain-lain. Terdapat 4 ruangan di dalam jantung yakni 2 serambi dan 2 bilik. Jantung berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam sistem peredaran manusia, kerja jantung juga tidak lepas dari pembuluh darah baik itu pembuluh darah nadi atau arteri maupun pembuluh balik atau venna. Kedua pembuluh ini memiliki fungsi yang berbeda. Pembuluh arteri misalnya, ia memiliki fungsi untuk mengalirkan darah agar keluar dari jantung. Smenetara itu pembuluh darah balik atau venna justru sebaliknya, ia mengalirkan darah ke dalam wilayah jantung. Kedua pembuluh ini memiliki perbedaan karakteristik yang bisa dicermati pada gambar berikut.

Kamis, 25 Juli 2013

Mengamati Metamorfosis Pada Capung

Metamorfosis merupakan suatu fase pertumbuhan yang dialami oleh hewan yang melibatkan serangkaian perubahan signifikan baik itu dari bentuk hingga ukuran hewan. Salah satu hewan yang dalam masa hidupnya mengalami metamorfosis adalah capung. Capung merupakan hewan yang dikelompokkan ke dalam kerabat serangga dan masuk ke dalam bangsa Odonata. Meski ia termasuk serangga, namun manusia tidak pernah menganggap capung sebagai hama sebab ia memang tidak mengganggu. Capung hidup menyebar di hutan-hutan, sungai, sawah, kebun, danau hingga ke wilayah dimana penduduk menetap. Capung ini terdiri dari berbagai jenis. Meski demikian, siklus hidupnya seragam yakni dari telur yang kemudian menjadi capung dewasa. Metamorfosis capung mudah dipahami sebab hanya melibatkan 3 tahapan saja.

Para ilmuan menggolongkan capung sebagai binatang yang mengalami metamorfosis yang tidak sempurna atau dikenal juga dengan istilah hemimetabolisme. Jika pada tahapan metamorfosis sempurna melibatkan 4 tahapan maka pada metamorfosis tidak sempurna, perubahan hanya terjadi dalam 3 tahapan yakni telur à nimfa à hewan dewasa. Ketiga tahapan ini juga yang terjadi dalam metamorfosis capung sehingga ia dikategorikan tidak sempurna.

Siklus hidup hewan capung biasanya memakan waktu kurang minimal enam bulan hingga maksimal tujuh tahun lamanya. Capung melakukan proses perkawinan yang memakan waktu berjam-jam lamanya dan bisa dilakukannya dalam kondisi terbang. Setelah perkawinan, sang betina akan bertelur. Capung biasanya meletakkan atau menempelkan telurnya pada tumbuhan yang ada di air setelah sebelumnya memastikan wilayah tersebut bebas dari polutan. Ada dua jenis capung betina, ada yang gemar meletakkan telurnya di perairan yang tenang namun ada pula yang menyukai air dengan arus. Telur capung diselimuti dengan lendir sehingga terasa sangat licin saat dipegang. Telur tersebut akan berubah menjadi larva setelah dua hari sampai satu minggu. Lama penetasan telur ini bergantung pasa iklim suatu tempat. Semakin dingin maka akan memakan waktu yang jauh lebih lama.

Telur yang menetas dan menjadi larwa akan berkembang dan hidup di wilayah dasar perairan. Larva tersebut bernafas dengan menggunakan insang internal. Meski demikian, larva tersebut bisa hidup di daratan dengan durasi berjam-jam. Pada fase larva ini, capung mempersiapkan dirinya untuk bertransformasi menjadi nimfa. Perubahan yang menandai larva menjadi nimfa adalah pergantian kulit. Fase nimfa merupakan fase terlama dalam hidup capung. Proses ini bisa memakan waktu hingga 4 tahun lamanya! Nimfa ini bisa berenang dengan gesit dan hidup sebagai salah satu predator yang biasanya memangsa anak ikan juga berudu. Selama menjadi nifa, capung akan mengalami molting dengan berganti kulit sampai 12 kali.

Setelah lepas dari fase nimfa, capung menjadi hewan yang sempurna dan dewasa. Nimfa yang hendak berubah menjadi capung akan keluar dari air untuk mencari bebatuan atau tumbuhan untuk melekatkan diri hingga berubah menjadi capung. Capung ini akan keluar dari kulit nimfa. Kulit tersebut dinamai exuvia. Selanjutnya, capung muda tersebut hidup di daratan dengan bergerak menggunakan sayapnya. Durasi hidup capung biasanya antara sebulan hingga empat bulan. Metamorfosis capung tidak melalu fase pupa atau kepompong, maka itu ia dikategorikan tidak sempurna.

 
back to top